Translate

Kamis, 07 Juni 2012

Tajuk Rencana Kesuksesan Dalam Menulis Sebuah Buku



         Menandai pelaksanaan kegiatan Lastra (Laskar Sasra) 2011, Sabtu (17/12) dalam rangka launching Komunitas Pena Lastra, penulis buku kenamaan asal kota Kendari yang telah meraih best seller yaitu Arham Rasyid melalui bukunya yang beerjudul Jakarta Underkompor yang terjual sampai 10 ribu eksamplar dihadirkan sebagai bintang tamu dalam kegiatan ini. Kegiatan ini diikuti oleh semua mahasiswa Program Studi Bahasa Indonesia FKIP Unhalu. Akan tetapi, meskipun kegiatan ini dilaksanakan dan menghadirkan penulis kenamaan, sebagai simbol kesuksesan dan keberhasilan tertinggi, kegiatan tersebut tidak akan bermakna, kecuali para peserta yang hadir yang notabenya mahasiswa Bahasa Indonesia mampu dan dapat merealisasikan apa yang menjadi pesan dan motivasi dari penulis buku Jakarta Underkompor ini sebagaimana mestinya.
          Arham Kendari begitu ia biasa di sebut, ia menggarisbawahi sekaligus menekankan makna penulisan di sini. Sebab, penulisan itu mencakup aspek yang sangat luas.
Dalam menulis sesuatu, janganlah hanya terpaku atau terbatasi oleh ruang dan  waktu, serta tidak terbebani juga oleh kaidah-kaidah normatif dan kaidah penulisan, hal-hal yang seperti inilah yang menghambat proses penyaluran ide gagasan kita menjadi sebuah tulisan yang utuh. Seperti yang telah disebutkan diatas yaitu tidak terbatas oleh ruang dan waktu, artinya tulisan kita tidak tertampung hanya pada satu tempat, diperlukan adanya jaringan atau koneksi melalui internet agar tulisan yang kita buat di ketahui oleh semua orang yang berada di tempat dan waktu yang berbeda. Dengan cara inilah kita dapat mempublikasikan karya kita dan kemudian menerbitkan buku tersebut, “oleh karena itu menulislah dan terus menulis”, ujar Arham kendari. Akan tetapi,terlepas dari berbagai pernyataan di atas yang menjadi permasalahan yaitu tentang Apakah ukuran kesuksesan seorang penulis karena telah berhasil menerbitkan buku semata? Apakah kesuksesan itu dengan bisa mendatangkan banyak materi?   
Kalau kita ingin dibilang penulis sukses dan eksis, maka kita harus menerbitkan buku. Dengan menerbitkan buku kita akan menikmati beberapa kesuksesan sekaligus. Kepuasan hati dan juga materi. Tidak sesederhana itu menilai sebuah kesuksesan sebagai seorang penulis. Kalau dulu, bisa jadi demikian. Karena tulisan yang diterbitkan dalam bentuk buku, maka keterbacaannya semakin luas. Tujuan seorang penulis menulis tentu saja berharap akan banyak dibaca orang. Semakin banyak yang membaca, semakin sukses. Kesuksesan yang kemudian mendatangkan ketenaran dan materi. Kalau tulisannya diterbitkan dalam bentuk buku. Itulah keuntungannya.
Diluar hal yang menyangkut materi. Pasti, Setiap penulis selalu memiliki keinginan tulisannya dapat dibaca banyak orang. Buku adalah cara yang tepat untuk menyebarluaskan tulisan. Namun, itu berlaku sekian tahun yang lalu. Jaman belum dikenalnya dunia internet. Tapi pada jaman sekarang dengan majunya teknologi internet. Sebuah tulisan dengan mudahnya dapat dibaca orang dalam bentuk online atau blog.
Dengan mudahnya seorang penulis dikenal. Dalam sekejab tulisan dapat banyak dibaca orang. Tanpa repot harus membeli buku. Manfaat yang ada bisa langsung dirasakan. Jadi kesuksesan seorang penulis saat ini. Tidak semata hanya karena sudah menerbitkan buku. Apalagi pada jaman sekarang begitu mudahnya untuk menerbitkan sebuah buku. Cukup sediakan modal atau buat secara berjamaah. Penerbit indie juga banyak sekarang.
Ada kebanggaan tersendiri bila sudah berhasil menerbitkan sebuah buku. Memang tak ada salahnya. Tentu saja membanggakan bila seorang penulis berhasil menerbitkan sebuah buku. Apalagi sampai berbuku-buku. Kemudian banyak mendatangkan materi. Siapa yang tak berharap?
Pada jaman sekarang kesuksesan menjadi seorang penulis. Bukan karena sudah berhasil menerbitkan buku. Tapi selalu ada keinginan untuk konsisten menulis yang bermanfaat. Itulah kesuksesan seorang penulis. Masalah bisa menerbitkan buku kemudian. Itu adalah kesuksesan berikutnya. Jadi bagi kita sebagai penulis yang belum berhasil menerbitkan buku. Tetaplah menulis dan bersemangat. Bagi yang sudah sukses menerbitkan bukunya. Selamat menikmati keberhasilan Anda. Tapi buku bukanlah tujuan akhir sebagai seorang penulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar