Translate

Kamis, 07 Juni 2012

Frasa Endosentris


1.    Pengertian Frasa Endosentris
Menurut Oscar (1993), ’frase endosentris adalah frase yang berdistribusi paralel dengan intinya. Inti frase adalah salah satu unsure frase yang jenis katanya sama dengan frase tersebut’. Tidak berbeda jauh dengan Rusmadji, Chaer (2007) menyatakan bahwa ‘frase endosentris adalah frase yang salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya. Artinya, salah satu komponennya itu dapat menggantikan kedudukan keseluruhannya’. Chaer (2009: 40) juga menambahkan bahwa yang dimaksud dengan frase endosentris adalah frasa yang hubungannya sangat erat, sehingga kedua unsurnya tidak dapat dipisahkan sebagai pengisi fungsi sintaksis. Pengertian lain yang serupa diungkapkan oleh Ramlan (1986:146) bahwa frase endosentris adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua unsur-unsurnya maupun salah satu unsurnya.
Dari definisi frase endosentris yang dikemukakan oleh tiga ahli bahasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa frase endosentris adalah frase yang mempunyai kesamaan distribusi dengan unsunya, baik keseluruhan unsurnya maupun hanya salah satu unsurnya.
1.    B. Jenis-Jenis Frasa Endosentris
Dalam menetapkan jenis frase endosentris ini, Ramlan, Oscar, dan Ba’dulu memiliki pendapat yang sama. Frase endosentris dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1.    Frase endosentris koordinatif
2.    Frase endosentris atrtibutif
3.    Frase endosentris apositif
Jenis frase endosentris yang terdapat dalam sebuah kalimat dapat diketahui dengan mudah apabila karakter dari masing-masing frase endosentris tersebut telah diketahui.
1.    C. Frase Endosentris Koordinatif
’Hubungan koordinatif adalah hubungan yang menyatakan, bahwa konstituen-konstituen (unsur-unsur) pembentuk satuan yang lebih besar memiliki keudukan yang setara. Hubungan koordinatif yang lazim ditemukan dalam konstruksi frase adalah hubungan yang bersifat penambahan dan pemilihan’ (Putrayasa, 2007:6).
Menurut Oscar (1993), frasa endosentris koordinatif adalah frasa yang intinya mempunyai referensi yang berbeda-beda. Frase ini terdiri atas unsur-unsur yang setara dan kesetaraannya terlihat dari kemungkinan unsur-unsur tersebut itu dihubungkan oleh kata sambung dan atau atau.
Lebih jelas, Ramlan (1986:147) menyatakan bahwa frase endosentris terdiri atas unsur-unsur yang setara dan kesetaraanya itu dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur tersebut dihubungkan dengan kata penghubung dan atau atau.
Contoh:
rumah pekarangan       –    rumah dan pekarangan
suami istri                   –    suami dan istri
dua tiga (hari)           –       dua atau tiga (hari)
belajar atau bekerja
pembinaan dan pengembangan
Contoh lain frase endosentris koordinatif dalam kalimat adalah sebagai berikut:
Paman dan bibi sudah lama tidak megunjungi kami.
Kerbau, lembu, dan kambing adalah hewan piaraan.
Siapa yang harus pergi, saya atau Anda?
Dalam pembahasan frase ini, Oscar (1993) menambahkan bahwa frase yang tidak menggunakan kata penghubung disebut frase parataktis.
Contoh frase parataktis yaitu, hilir mudik, tutur sapa, putih bersih, anak cucu, ibu bapak, besar kecil, dsb.
1.    D. Frase Endosentris Atributif
Frase endosentris atributif (modifitatif) adalah frase yang terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara. Oleh karena itu, frase ini tidak mempunyai potensi untuk dihubungkan dengan kata hubung dan atau atau (Oscar, 1993). Menurut Ba’dulu (2005:58), frasa endosentris atributif hanya mengandung sati inti, yang dapat didahului atau diikuti oleh medifikator. Baik inti maupun modifikator dapat terdiri dari salah satu kelas kata, seperti nomina, verba, , numeralia, ajektiva, atau adverbia.
Contoh:
pembangunan lima tahun
sekolah inpres
buku baru
sedang belajar
sangat bangga
pekarangan luas
pintu merah
dapur kotor
Kata-kata yang dicetak miring dalam frase-frase diatas merupakan UP (unsur pusat), yakni unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frase dan secara semantik merupakan unsur yang terpenting. Dalam frase diatas, kata-kata yang tidak dicetak miring merupakan atribut.
Contoh lain frase endosentris atributif dalam kalimat adalah sebagai berikut:
Anak nakal itu dihukum gurunya.
Sampai sekarang adik belum pulang.
Anak-anak itu akan memancing.
Cita-citanya tinggi sekali.
Hanya saya yang dipersalahkan.
Bukan dia yang menolong temanku itu.
Selalu saya yang ditugasi memimpin upacara.
Wanita itu membeli peniti dua lusin.
Rumah besar itu sudah dijual.
Kata-kata yang bergaris bawah merupakan satu frase endosentris atributif, sedagkan atribut pada frase-frase diatas ditulis miring.
1.    E. Frase Endosentris Apositif
Frasa endosenttris apositif merupakan frasa yang berinti dua dan kedua inti itu tidak mempunyai referen yang sama, sehingga kedua inti tersebut tidak dapat dihubungkan oleh konektor (Ba’dulu 2005:59). Putrayasa (2007:8) menyatakan bahwa hubungan apositif adalah hubungan yang menjelaskan sekaligus dapat berperan sebagai pengganti bagian yang dijelaskan. Oscar (1993) menambahkan bahwa unsur-unsur frase ini tidak  dapat dihubungkan dengan kata dan atau atau dan secara semantis unsur yang satu sama dengan yang lainnya.
Contoh:
Yogya, kota pelajar
Indonesia, tanah airku
Bapak Soeharto, Presiden RI
Kami, rakyat Indonesia
Ali, tetangga saya
Contoh lain frase endosentris apositif dalam kalimat adalah sebagai berikut:
Ahmad, anak Pak Sastro itu sedang belajar.
Si Inem, pelayan seksi itu dimarahi majikannya.
Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, akan meletus.
Kita, orang awam ini tidak perlu campur tangan urusan negeri.
Kita, Bangsa Indonesia terkenal ramah tamah.
1.    F. Perluasan dengan Aposisi
Pada pembahasan frase endosentris apositif, contoh frase yang digunakan adalah aposisi subjek. Memang penggunaan frase endosentrtis apositif pada umumnya seperti contoh diatas. Namun, menurut Putrayasa (2009:24), perluasan aposisi tidak hanya terdapat pada subjek saja, tetapi juga pada predikat dan objek. Berikut ini adalah contoh aposisi subjek, aposisi predikat, dan aposisi objek.
1.    Contoh aposisi subjek
a)      Made Ayu, putri tunggalnya sudah lulus ujian bidan.
b)      Tanaka, Perdana Menteri Jepang, pernah berkunjung ke Indonesia.
c)      Rudy Hartono, pemegang supremasi bulu tangkis tingkat internasional, pernah menjadi pemain film.
2.   Contoh aposisi predikat
Bala bantuannya tiga kompi, pasuka gerak cepat dipimpin seorang kapten. (P= kata bilangan)
3.   Contoh aposisi objek
Jawaban kilat itu dikirimkan kepada nahkoda, seorang nelayan tua itu. (Aposisi objek berkepentingan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar